Selasa, 25 Juni 2013

Proposal Kegiatan "Usaha Kesehatan Gigi Sekolah"


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara urnum.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.
Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali balk ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan akan meningkatkan etos kerja yang lebih baik lagi. Sehingga kesehatan jasmani dan rohani seperti yang diharapkan akan tercapai. Menurut WHO karies gigi (gigi berlubang) adalah problem kesehatan utama di mayoritas negara-negara industri dan dialami oleh 60-90% anak usia sekolah.






Tingginya derajat kerusakan gigi pada anak-anak disebabkan kurangnya kemampuan menjaga kebersihan gigi dan juga diakibatkan oleh faktor makanan. Kondisi tersebut tidak lepas dari peranan orang tua, yang seharusnya mengajarkan anak mereka menjaga kebersihan gigi. Dalam memberikan pendidikan kesehatan fisik pada anak seringkali orangtua dan guru hanya membatasi pada kesehatan tubuh saja. Padahal gigi bermasalah dapat membuat anak kehilangan berbagai momentum perkembangannya. Kesehatan gigi dan mulut anak dapat berpengaruh pada proses perkembangan dan pembelajaran anak. Bagaimana anak dapat menyerap informasi dan stimulus lingkungannya jika ia sakit gigi? Bagaimana si kecil dapat bermain dalam kelompok jika ia diolok-olok karena mulutnya mengeluarkan bau tak sedap? Proses pembelajaran itu dapat terhambat hanya karena masalah kesehatan gigi, karena masalah gigi bisa membuat anak kehilangan percaya diri, sekaligus kehilangan konsentrasi. Gigi yang apik, sehat dan terawat sangat penting untuk membangun rasa percaya diri anak sejak usia dini.




1.2     Rumusan Masalah
1.2.1         Apa cause/tujuan dari program Senyum Sehat Indonesia ?
1.2.2         Siapa saja change agentnya ?
1.2.3         Siapa saja Target ?
1.2.4         Chanel apa yang akan dipakai ?
1.2.5         Bagaimana chanel strategi dalam program ini ?

1.3     Tujuan
1.3.1         Untuk mengetahui cause/tujuan dari program Senyum Sehat Indonesia.
1.3.2         Untuk mengetahui change agent dalam program Senyum Sehat
Indonesia.
1.3.3         Untuk mengetahui target/sasaran dalam program Senyum Sehat
Indonesia.
1.3.4         Untuk mengetahui chanel yang akan dipakai.
1.3.5         Untuk mengetahui chanel strategi yang akan dipakai.




BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Cause/tujuan dari Program Senyum Sehat Indonesia
·           Untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi dan mulut anak-anak usia sekolah, khususnya bagi Anak Indonesia
·           Sebagai tindakan preventif, untuk mencegah kerusakan gigi khususnya gigi berlubang pada anak.
·           Memberikan informasi dalam pembiasaan menyikat gigi dengan cara yang benar.
·           Menanamkan kesadaran menjaga Oral Hygiene; menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

2.2 Change Agent

Program Senyum Sehat Indonesia dilaksanakan dalam bentuk tim. Adapun kegiatan tim tersebut di melibatkan dokter gigi, mahasiswa kesehatan kasyarakat UNIKAL dan petugas UKS, tugas dan fungsi pokok tersebut adalah:

1.        Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unikal
·           Penanggung jawab pelaksanaan program Senyum Sehat Indonesia
·           Sebagai pelaksana kegiatan program Senyum Sehat Indonesia
·           Menyusun rencana kegiatan, memonitoring program dan evaluasi
·           Penyuluhan dengan memberikan bagaimana cara merawat gigi serta menyikat gigi dengan baik dan benar
2.        Dokter Gigi
·           Membantu Mahasiswa menyusun rencana dan pemantauan SD
·           Mengumpulkan data yang diperlukan
·           Melakukan kegiatan analisi teknis dan edukatif

·           Memonitoring dan mengevaluasi
·           Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
3.    UKS (Unit Kesehatan Sekolah)
·       Membantu dokter gigi dalam melaksanakan dokter cilik yang terlibat dalam program Senyum Sehat Indonesia.
·       Melakukan pemeriksaan Siswa Siswi Sekolah Tingkat Dasar
·       Melaksanakan  rujukan
4.    Guru SD
a)   Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data/ screening.
b)   Pendidikan kesehatan gigi pada murid.
c)   Pembinaan dokter kecil.
d)  Latihan menggosok gigi.
e)   Rujukan bila menemukan murid dengan keluhan penyakit gigi.
f)    Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam kesehatan lingkungan.
g)   Membantu guru dalam sikat gigi bersama.

2.3  Siapa saja Targetnya
Atas dasar inilah maka kami dari Mahasiswa Universitas Pekalongan Prodi Kesehatan Masyarakat, berniat mengadakan kegiatan berupa penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut (kesgimul) kepada Sekolah Dasar (SD) di Ds. Jatiroyom Kec. Bodeh Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah.

2.4 Chanel yang dipakai
1.      Dinas Kesehatan
2.      Sponsor Pasta Gigi (PT. Pepsodent Indonesia)
3.      Dokter Gigi
4.      UKS
5.      Guru dan Karyawan

2.5  Chanel Strategi yang dipakai
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid SD yang belum terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang ada di Puskesmas dan pelayanan kesehatan disekitar. Kegiatan berupa:
·         Pendidikan / penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru sesuai dengan kurikulum oleh Departemen Pendidikan Nasional.
·         Pencegahan penyakit gigi dan mulut berupa kegiatan bimbingan pelihara diri bagi murid SD, minimal untuk kelas 1,2, dan 3 berupa: sikat gigi massal dan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan.
·         Rujukan kesehatan gigi dan mulut bagi yang memerlukan.







BAB III
           PENUTUP
3.1  Simpulan
Senyum yang sehat adalah senyum dengan gigi yang rapih, bersih, sehat, bercahaya dan didukung oleh gusi yang sehat, yaitu gusi yang kencang dan berwarna merah muda . untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala, sehingga didapatakan kondisi gigi dan jaringan rongga mulut yang sehat. Hal itu dapat dicapai dengan memeriksakan gigi dan mulut ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan bukan hanya terdapat apabilan keluahan saja.

3.2  Saran
Dalam Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dengan tema “Senyum Sehat Indonesia” . Serta memberikan informasi dalam pembiasaan menyikat gigi dengan cara yang benar. Menanamkan kesadaran menjaga Oral Hygiene  menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
Jadi, diharapkan semua warga Indonesia agar rajin menggosok gigi sebelum makan sesudah makan, sebelum tidur, bangun tidur, serta dengan cara menggosok gigi dengan tata cara yang baik dan benar .

Makalah Tentang Asma (Agen Penyakit)




MAKALAH
AGEN PENYAKIT
PENYAKIT ASMA


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Kesehatan
Dosen pengampu: dr. Endah Winarti, M.Kes

Oleh:

                Nama          : Danang Prabowo
                   Npm            : 0510082211

PROGAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2012-2013


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berharga ini.
Penulis menyusun makalah yang berjudul Stress dan Pencegahannya  ini banyak mengalami hambatan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dr.Endah Winarti, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Agen Penyakit yang telah memberikan penjelasan sehingga makalah ini terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini masih ada kekurangan dan kelemahan. Penulis menyusun makalah ini atas dasar teori yang sudah ada dalam berbagai sumber .
Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnannya dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga makalah  ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



  Pekalongan,  Juni 2013

                    Penulis
                                                                





DAFTAR ISI

          halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
      BAB I PENDAHULUAN
      1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
      1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 2
      1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
      1.4 Pengorganisasian Makalah........................................................................... 2
       BAB II  PEMBAHASAN
       2.1 Pengertian Asma...................................................................................... ..3
       2.2 Macam/Karakteristik Asma...................................................................... ..4
       2.3 Dampak Asma.......................................................................................... ..4
       2.4 Reaksi/Gejala-gejal .................................................................................. ..5
       2.5 Klasifikasi Asma ..................................................................................... ..5
       2.6 Penyebab Asma ....................................................................................... ..6
       2.7 Mencegah/mengobati Asma ......................................................................7
       BAB III PENUTUP
3.1   Simpulan dan Saran ............................................................................. ..11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. ..13





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manusia memerlukan udara untuk bernapas dan melaksanakan matabolisme dalam tubuh yang nantinya menghasilkan energi yang digunakan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Dalam udara yang kita hirup, tidak selamanya bersih. Kadang kala udara tersebut terkandung partikel pencemar yang disebut polutan. Salah satu polutan tersebut ialah berupa butiran debu yang banyak ditemukan pada industri.
Dewasa ini, keberadaan  sektor industri di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, peningkatan ini sejalan dengan peningkatan taraf ekonomi negara. Dengan majunya industri maka terbukalah lapangan kerja buat masyarakat, daerah di sekitar perindustrian juga berkembang dalam bidang sarana transportasi, komunikasi, perdagangan dan bidang lain.
Meskipun perkembangan industri yang pesat dapat meningkatkan taraf hidup, tetapi berbagai dampak negatif juga bisa terjadi pada masyarakat. Salah satu dampak negatif adalah terhadap paru para pekerja dan masyarakat di sekitar daerah perindustrian misalnya saja penyakit asma yang kerap dianggap enteng oleh semua orang. Tergantung dari jenis paparan yang terhisap, berbagai penyakit paru dapat timbul pada para pekerja. Pengetahuan yang cukup tentang dampak debu terhadap paru diperlukan untuk dapat mengenali kelainan yang terjadi dan melakukan usaha pencegahan.







1.2  Rumusan Masalah

1.      Pengertian Asma ?
2.      Apa saja macam/jenis Asma ?
3.      Apa tanda-tanda jika akan terjadi Asma ?
4.      Apa saja gejala-gejala Asma ?
5.      Apa penyebab Asma ?
6.      Bagaimana cara mencegah/mengobati Asma ?


1.3  Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk ;

1.       Untuk mengetahui definisi Asma
2.       Untuk mengetahui tanda-tanda Asma
3.       Untuk Mengetahui gejala-gejala Asma
4.       Untuk memahami penyebab Asma
5.       Untuk memahami berbagai resiko yang ditimbulkan oleh Asma
6.       Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah Asma

1.4  Pengorganisasian Makalah
Adapun pengorganisasian dari penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab yaitu:

Bab I        : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
Masalah, tujuan penulisan, dan pengorganisasian makalah.
Bab II       : Pembahasan yang terdiri dari pengertian asma, tanda-tanda
asma, gejala-gejala asma, penyebab asma, cara mencegah serta
mengobati asma.
Bab III     : Penutup yang terdiri dari simpulan.





BAB II
PEMBAHASAN
 




2.1 Pengertian Asma
Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Dalam Pendapat Lain Asma dapat diartikan:
·         Asma adalah suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang dikarakteristikan oleh periode bronkospasme (kontraksi spasme yang lama pada jalan nafas). (Polaski : 1996).
·         Asma adalah gangguan pada jalan nafas bronkial yang dikateristikan dengan bronkospasme yang reversibel. (Joyce M. Black : 1996).
·         Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronkhi berespon secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu. (Smelzer Suzanne : 2001).

Dari ketiga pendapat tersebut dapat diketahui bahwa asma adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas.


2.2 Macam/Jenis Asma
Asma sering dicirikan sebagai alergi , idiopatik/non alergi, serta gabungan.

1. Asma alergi
Disebabkan oleh allergen / alergenalergen yang dikenal (misal: serbuk sari , binatang, amarah, makanan, jamur). Kebanyak allergen terdapat di udara dan musiman. Pasien dengan asma allergic biasanya mempunyai riwayat keluarga yang allergic dan riwayat medis masa lalu eczema / rhinitis allergic. Pemajanan terhadap allergen mencetuskan serangan asma. Anak-anak dengan asma allergic sering dapat mengatasi kondisi sampai masa remaja.

2. Asma idiopatik / non allergic
Tidak berhubungan dengan allergen spesifik.faktor – factor,seperti common cold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat mencetuskan serangan.beberapa agen farmakologi, seperti aspirin dan agen anti inflamasi nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta – adrenergic, dan agen sulfit (pengawet makanan), juga mungkin menjadi factor. Serangan asma idiopatik atau non allergic menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronchitis kronis dan emfisema.

3. Asma Gabungan
Adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk allergic maupun bentuk ideopatic atau non allergic.

2.3 Tanda peringatan awal saat terjadi Asma
a)      Perubahan dalam pola pernapasan
b)      Bersin-bersin
c)      Perubahan suasana hati (moodiness)
d)     Batuk
e)      Gatal gatal pada tenggorokan
f)       Sering merasa capek
g)      Lingkaran hitam dibawah mata
h)      Susah tidur
i)        Turunnya toleransi tubuh terhadap kegiatan olahraga

2.4 Gejala-gejala Asma
a)      Napas berat yang berbunyi “ngik-ngik”
b)      Batuk
c)      Napas pendek tersengal-sengal
d)     Sesak dada
e)      Sulit mengeluarkan udara dari paru-paru
f)       Berkeringat dibagian kening
g)      Merasa seperti tersedak
h)      Mual atau Muntah
i)        Demam ringan
j)        Tubuh sedikit membiru akibat kurangnya udara yang masuk dalam tubuh
k)      Korban asma, selalu mencoba duduk tegak lurus karena berusaha memudahkan pernapasan.

2.5 Klasifikasi Asma
Klasifikasi asma berdasarkan tingkat keparahan penyakit (derajat asma) yaitu:
1.      Intermiten
Intermitten ialah derajat asma yang paling ringan. Pada tingkatan derajat asma ini, serangannya biasanya berlangsung secara singkat. Dan gejala ini juga bisa muncul di malam hari dengan intensitas sangat rendah yaitu ≤ 2x sebulan.

2.      Persisten Ringan
Persisten ringan ialah derajat asma yang tergolong ringan. Pada tingkatan derajat asma ini, gejala pada sehari-hari berlangsung lebih dari 1 kali seminggu, tetapi kurang dari atau sama dengan 1 kali sehari dan serangannya biasanya dapat mengganggu aktifitas tidur di malam hari.
3.      Persisten Sedang
Persisten sedang ialah derajat asma yang tergolong lumayan berat. Pada tingkatan derajat asma ini, gejala yang muncul biasanya di atas 1 x seminggu dan hampir setiap hari. Serangannya biasanya dapat mengganggu aktifitas tidur di malam hari.
4.      Persisten Berat
Persisten berat ialah derajat asma yang paling tinggi tingkat keparahannya. Pada tingkatan derajat asma ini, gejala yang muncul biasanya hampir setiap hari, terus menerus, dan sering kambuh. Membutuhkan bronkodilator setiap hari dan serangannya biasanya dapat mengganggu aktifitas tidur di malam hari.

2.6 Penyebab Asma
Penyebab asma untuk saat ini belum dipastikan secara pasti, namun yang menjadi faktor pencetus asma, Berikut beberapa hal yang menjadi Penyebab Asma yaitu :

Keturunan Keluarga.
Bila orang tua atau pun kakek nenek mempunyai riwayat penyakit asma, maka keturunannya akan lebih mudah terkena penyakit semacam ini. Maka seringkali disebut sebagai penyakit keturunan dan bukan bagian dari penyakit yang menular. Untuk itulah bila memang diketahui silsilah keluarga mempunyai riwayat penyakit yang satu ini maka alangkah bijaksananya bila kita berkonsultasi dengan dokter spesalis Dalam sub pulmonologi untuk mengatahi bagaiman cara mencegah timbulnya penyakit asma dan juga mengetahui akan faktor
pemicu pencetus penyakit asma ini sehingga bisa meminimalisasi efek samping ketika terjadi serangan atau kambuhnya.

Dampak Dari Pencemaran Udara (Lingkungan).
Perkembangan penyakit ini kian lama bisa disebabkan karena polusi udara yang telah begitu banyak terjadi di negara kita tercinta ini. Pencemaran udara daripada asap rokok, asap kendaraan bermotor dan asap kilang atau asap pabrik juga menjadi faktor pencetus asmaitusendiri.

FaktorMakanan(Alergi).
Penyakit asma bisa juga disebabkan karena faktor alergi terhadap beberapa jenis bahan makanan tertentu. Hal ini dalam dunia medis dikenal dengan asma alergik.

2.7 Cara Mencegah dan Mengobati Penyakit Asma
1.      Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya.Usaha menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang bernilai gizi baik, minum banyak, istirahat yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai. Penderita dianjurkan banyak minum kecuali bila dilarang dokter, karena menderita penyakit lain seperti penyakit jantung atau ginjal yang berat.
Banyak minum akan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudah dikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak akan menjadi sangat kental, liat dan sukar dikeluarkan.
Pada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan cairan. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan, kurang minum dan penguapan cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas cepat dan dalam.
2.      Menjaga kebersihan lingkungan
Lingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari. Saluran pembuangan air harus lancar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah. Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan lain-lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapat perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan penyakit asmanya.
3.      Menghindari Faktor Pencetus
Alergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-cara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing, anjing, burung, perlu mendapat perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma. Infeksi virus saluran pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma menjauhi orang-orang yang sedang terserang influenza. Juga dianjurkan menghindari tempat-tempat ramai atau penuh sesak.Hindari kelelahan yang berlebihan, kehujanan, penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari-lari mengejar kendaraan umum atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga, lakukan latihan pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah serangan penyakit asma. Zat-zat yang merangsang saluran napas seperi asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat-zat kimia dan udara kotor lainnya harus dihindari.Perhatikan obat-obatan yang diminum, khususnya obat-obat untuk pengobatan darah tinggi dan jantung (beta-bloker), obat-obat antirematik (aspirin, dan sejenisnya). Zat pewarna (tartrazine) dan zat pengawet makanan (benzoat) juga dapat menimbulkan penyakit asma.
4.      Menggunakan obat-obat antipenyakit asma
Pada serangan penyakit asma yang ringan apalagi frekuensinya jarang, penderita boleh memakai obat bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin agar gejala penyakit asmanya cepat hilang, jelas aerosol lebih baik. Pada serangan yang lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih baik mengkombinasikan dua atau tiga macam obat. Misalnya mula-mula dengan aerosol atau tablet/sirup simpatomimetik (menghilangkan gejala) kemudian dikombinasi dengan teofilin dan kalau tidak juga menghilang baru ditambahkan kortikosteroid. Pada penyakit asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat dicoba obat-obat pencegah penyakit asma. Tujuan obat-obat pencegah serangan penyakit asma ialah selain untuk mencegah terjadinya serangan penyakit asma juga diharapkan agar penggunaan obat-obat bronkodilator dan steroid sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan.
·         Pengobatan Medis Jangka Panjang
Pengobatan jangka panjang terhadap penderita asma, dilakukan berdasarkan tingkat keparahan terhadap gejala asma tersebut. Pada penderita asma intermitten, tidak ada pengobatan jangka panjang. Pada penderita asma mild intermitten, menggunakan pilihan obat glukokortikosteroid inhalasi dan didukung oleh Teofilin, kromones, atau leukotrien. Dan untuk asma moderate persisten, menggunakan pilihan obat β.
·         Diagnosa Asma
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan. Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.
·         Pengobatan Asma (Untuk Pengetahuan Saja/Tidak ada jaminan)
Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.

BAB III
PENUTUP

3.1            Simpulan
Kesimpulan yang didapat dari penulisan makalah ini adalah:
a.       Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti mast sel, eosinophils, dan T-lymphocytes terhadap stimuli tertentu dan menimbulkan gejala dyspnea, whizzing, dan batuk akibat obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel dan terjadi secara episodik berulang.
b.      Beberapa ahli membagi asma dalam 2 golongan besar, seperti yang dianut banyak dokter ahli pulmonologi (penyakit paru-paru) dari Inggris, yakni: asma ekstrinsik, asma intrinsik.
c.       Menurut The Lung Association of Canada, ada dua faktor yang menjadi pencetus asma, yaitu: pemicu (trigger) dan penyebab (inducer).
d.      Klasifikasi asma berdasarkan tingkat keparahan penyakit (derajat asma) yaitu:  intermiten, persisten ringan, persisten sedang, dan persisten berat.
e.       Manajemen pengendalian asma terdiri dari 6 (enam) tahapan yaitu sebagai berikut: pengetahuan, monitor, menghindari faktor resiko, pengobatan medis jangka panjang, metode pengobatan alternative, terapi penanganan terhadap gejala dan pemeriksaan teratur.

3.2 Saran
Dengan mengetahui apa dan bagaimana penyakit asma, maka beberapa
saran penulis sebagai berikut:
1)      Untuk para penderita.
Jangan menganggap remeh penyakit yang Anda derita. Namun, seringlah berkonsul dengan dokter yang menangani Anda. Akan tetapi, jangan pula Anda terlalu memikirkan tentang penyakit anda, karena itu akan bisa memicu asma Anda kambuh.
2)      Untuk para keluarga penderita.
Perhatikanlah keluarga Anda yang menderita penyakt asma. Karena asma adalah penykit yang serius. Namun, perhatian dan pengamanan Anda jangan terlalu berlebihan karena bisa saja si penderita merasa tertekan dan stres yang bisa mengakibatkan asmanya kambuh.
3)      Untuk para dokter atau ahli medis.
Rawatlah pasien anda dengan baik. Jangan pernah meremehkan tingkat keparahan penyakit asma yang diderita oleh pasien Anda.



DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Penyakit Asma. http://makalahmajannaii.blogspot.com.  Diakses pada tanggal 17 Juni 2013 pukul 16.45 WIB
Pengertian debu. http://ferryngongo.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2013 pukul 16.50 WIB
Penyebab Asma. www.gen22.net/www.artikelkesehatan.com. Diakses pada tanggal 17 Juni 2013 17.15 WIB
Pencegahan penyakit asma. http://medicastore.com. Diakses pada tanggal 17 Juni 2013 pukul 18.14 WIB