MAKALAH
AGEN PENYAKIT
PENYAKIT ASMA
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Kesehatan
Dosen pengampu: dr. Endah Winarti, M.Kes
Oleh:
Nama : Danang
Prabowo
Npm : 0510082211
PROGAM STUDI KESEHATAN
MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2012-2013
KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berharga ini.
Penulis menyusun makalah yang berjudul Stress dan Pencegahannya ini banyak mengalami hambatan. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada dr.Endah
Winarti, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Agen Penyakit yang telah
memberikan penjelasan sehingga makalah ini terselesaikan.
Penulis
menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini masih ada kekurangan dan
kelemahan. Penulis menyusun makalah ini atas dasar teori yang sudah ada dalam
berbagai sumber .
Untuk
itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnannya dimasa yang
akan datang. Penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Pekalongan, Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR………………………………………………………...ii
DAFTAR
ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
1.4 Pengorganisasian
Makalah........................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Asma...................................................................................... ..3
2.2 Macam/Karakteristik Asma...................................................................... ..4
2.3 Dampak Asma.......................................................................................... ..4
2.4 Reaksi/Gejala-gejal .................................................................................. ..5
2.5 Klasifikasi Asma
..................................................................................... ..5
2.6 Penyebab Asma ....................................................................................... ..6
2.7
Mencegah/mengobati Asma ......................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan dan Saran ............................................................................. ..11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. ..13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia memerlukan udara untuk bernapas dan
melaksanakan matabolisme dalam tubuh yang nantinya menghasilkan energi yang
digunakan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Dalam udara yang kita hirup, tidak selamanya
bersih. Kadang kala udara tersebut terkandung partikel pencemar yang disebut
polutan. Salah satu polutan tersebut ialah berupa butiran debu yang banyak
ditemukan pada industri.
Dewasa ini, keberadaan sektor industri di
Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, peningkatan ini sejalan dengan
peningkatan taraf ekonomi negara. Dengan majunya industri maka terbukalah
lapangan kerja buat masyarakat, daerah di sekitar perindustrian juga berkembang
dalam bidang sarana transportasi, komunikasi, perdagangan dan bidang lain.
Meskipun perkembangan industri yang pesat dapat
meningkatkan taraf hidup, tetapi berbagai dampak negatif juga bisa terjadi pada
masyarakat. Salah satu dampak negatif adalah terhadap paru para pekerja dan
masyarakat di sekitar daerah perindustrian misalnya saja penyakit asma yang
kerap dianggap enteng oleh semua orang. Tergantung dari jenis paparan yang
terhisap, berbagai penyakit paru dapat timbul pada para pekerja. Pengetahuan
yang cukup tentang dampak debu terhadap paru diperlukan untuk dapat mengenali
kelainan yang terjadi dan melakukan usaha pencegahan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Pengertian Asma ?
2.
Apa saja macam/jenis Asma ?
3.
Apa tanda-tanda jika akan
terjadi Asma ?
4.
Apa saja gejala-gejala Asma ?
5.
Apa penyebab Asma ?
6.
Bagaimana cara mencegah/mengobati
Asma ?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk ;
1.
Untuk mengetahui definisi Asma
2.
Untuk mengetahui tanda-tanda Asma
3.
Untuk Mengetahui gejala-gejala
Asma
4.
Untuk memahami penyebab Asma
5.
Untuk memahami berbagai resiko
yang ditimbulkan oleh Asma
6. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah Asma
1.4 Pengorganisasian Makalah
Adapun pengorganisasian dari penulisan
makalah ini terdiri dari 3 bab yaitu:
Bab I :
Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
Masalah, tujuan penulisan,
dan pengorganisasian makalah.
Bab II :
Pembahasan yang terdiri dari pengertian asma, tanda-tanda
asma, gejala-gejala asma,
penyebab asma, cara mencegah serta
mengobati asma.
Bab III :
Penutup yang terdiri dari simpulan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asma
Asma adalah
keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat
sementara. Dalam Pendapat Lain Asma dapat diartikan:
·
Asma adalah suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang
dikarakteristikan oleh periode bronkospasme (kontraksi spasme yang lama pada
jalan nafas). (Polaski : 1996).
·
Asma adalah gangguan pada jalan nafas bronkial yang dikateristikan dengan
bronkospasme yang reversibel. (Joyce M. Black : 1996).
·
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana
trakea dan bronkhi berespon secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu.
(Smelzer Suzanne : 2001).
Dari ketiga pendapat tersebut
dapat diketahui bahwa asma adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas
obstruktif intermiten yang bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode
bronkospasme, peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas.
2.2 Macam/Jenis Asma
Asma sering dicirikan sebagai alergi
, idiopatik/non alergi, serta gabungan.
1. Asma alergi
Disebabkan
oleh allergen / alergenalergen yang dikenal (misal: serbuk sari , binatang,
amarah, makanan, jamur). Kebanyak allergen terdapat di udara dan musiman.
Pasien dengan asma allergic biasanya mempunyai riwayat keluarga yang allergic
dan riwayat medis masa lalu eczema / rhinitis allergic. Pemajanan terhadap
allergen mencetuskan serangan asma. Anak-anak dengan asma allergic sering dapat
mengatasi kondisi sampai masa remaja.
2. Asma idiopatik / non allergic
Tidak
berhubungan dengan allergen spesifik.faktor – factor,seperti common cold,
infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat
mencetuskan serangan.beberapa agen farmakologi, seperti aspirin dan agen anti
inflamasi nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta – adrenergic, dan
agen sulfit (pengawet makanan), juga mungkin menjadi factor. Serangan asma
idiopatik atau non allergic menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan
berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronchitis kronis dan emfisema.
3. Asma Gabungan
Adalah
bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk
allergic maupun bentuk ideopatic atau non allergic.
2.3 Tanda peringatan awal saat terjadi Asma
a)
Perubahan dalam pola pernapasan
b)
Bersin-bersin
c)
Perubahan suasana hati
(moodiness)
d)
Batuk
e)
Gatal gatal pada tenggorokan
f)
Sering merasa capek
g)
Lingkaran hitam dibawah mata
h)
Susah tidur
i)
Turunnya toleransi tubuh
terhadap kegiatan olahraga
2.4 Gejala-gejala Asma
a)
Napas berat yang berbunyi
“ngik-ngik”
b)
Batuk
c)
Napas pendek tersengal-sengal
d)
Sesak dada
e)
Sulit mengeluarkan udara dari
paru-paru
f)
Berkeringat dibagian kening
g)
Merasa seperti tersedak
h)
Mual atau Muntah
i)
Demam ringan
j)
Tubuh sedikit membiru akibat
kurangnya udara yang masuk dalam tubuh
k)
Korban asma, selalu mencoba
duduk tegak lurus karena berusaha memudahkan pernapasan.
2.5
Klasifikasi Asma
Klasifikasi
asma berdasarkan tingkat keparahan penyakit (derajat asma) yaitu:
1.
Intermiten
Intermitten
ialah derajat asma yang paling ringan. Pada tingkatan derajat asma ini,
serangannya biasanya berlangsung secara singkat. Dan gejala ini juga bisa
muncul di malam hari dengan intensitas sangat rendah yaitu ≤ 2x sebulan.
2.
Persisten Ringan
Persisten
ringan ialah derajat asma yang tergolong ringan. Pada tingkatan derajat asma
ini, gejala pada sehari-hari berlangsung lebih dari 1 kali seminggu, tetapi
kurang dari atau sama dengan 1 kali sehari dan serangannya biasanya dapat
mengganggu aktifitas tidur di malam hari.
3.
Persisten Sedang
Persisten
sedang ialah derajat asma yang tergolong lumayan berat. Pada tingkatan derajat
asma ini, gejala yang muncul biasanya di atas 1 x seminggu dan hampir setiap
hari. Serangannya biasanya dapat mengganggu aktifitas tidur di malam hari.
4.
Persisten Berat
Persisten
berat ialah derajat asma yang paling tinggi tingkat keparahannya. Pada
tingkatan derajat asma ini, gejala yang muncul biasanya hampir setiap hari,
terus menerus, dan sering kambuh. Membutuhkan bronkodilator setiap hari dan
serangannya biasanya dapat mengganggu aktifitas tidur di malam hari.
2.6 Penyebab Asma
Penyebab asma untuk saat ini belum dipastikan
secara pasti, namun yang menjadi faktor pencetus asma, Berikut beberapa hal
yang menjadi Penyebab Asma yaitu :
Keturunan Keluarga.
Bila orang tua atau pun kakek nenek mempunyai riwayat penyakit asma, maka
keturunannya akan lebih mudah terkena penyakit semacam ini. Maka seringkali
disebut sebagai penyakit keturunan dan bukan bagian dari penyakit yang menular.
Untuk itulah bila memang diketahui silsilah keluarga mempunyai riwayat penyakit
yang satu ini maka alangkah bijaksananya bila kita berkonsultasi dengan dokter
spesalis Dalam sub pulmonologi untuk mengatahi bagaiman cara mencegah timbulnya
penyakit asma dan juga mengetahui akan faktor pemicu
pencetus penyakit asma ini sehingga bisa meminimalisasi efek samping ketika terjadi serangan atau
kambuhnya.
Dampak Dari Pencemaran Udara
(Lingkungan).
Perkembangan penyakit ini kian lama bisa disebabkan karena polusi udara
yang telah begitu banyak terjadi di negara kita tercinta ini. Pencemaran udara
daripada asap rokok, asap kendaraan bermotor dan asap kilang atau asap pabrik
juga menjadi faktor pencetus asmaitusendiri.
FaktorMakanan(Alergi).
Penyakit asma bisa juga disebabkan karena faktor alergi terhadap beberapa
jenis bahan makanan tertentu. Hal ini dalam dunia medis dikenal dengan asma
alergik.
2.7 Cara Mencegah dan Mengobati Penyakit
Asma
1. Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan
merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. Bila
penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi
juga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya.Usaha
menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang bernilai gizi baik,
minum banyak, istirahat yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai.
Penderita dianjurkan banyak minum kecuali bila dilarang dokter, karena
menderita penyakit lain seperti penyakit jantung atau ginjal yang berat.
Banyak minum akan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan, sehingga
dahak tadi mudah dikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak
akan menjadi sangat kental, liat dan sukar dikeluarkan.
Pada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan cairan. Hal
ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan, kurang minum dan
penguapan cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas cepat dan
dalam.
2. Menjaga
kebersihan lingkungan
Lingkungan dimana
penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan penyakit
asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah sebaiknya tidak
lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari. Saluran pembuangan air harus lancar.
Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebaiknya
kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu
rumah. Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut
dan lain-lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu
mendapat perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan
kerja dengan serangan penyakit asmanya.
3. Menghindari
Faktor Pencetus
Alergen yang tersering
menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-cara menghindari
debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing, anjing, burung, perlu
mendapat perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga
seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma. Infeksi virus saluran
pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma
menjauhi orang-orang yang sedang terserang influenza. Juga dianjurkan
menghindari tempat-tempat ramai atau penuh sesak.Hindari kelelahan yang
berlebihan, kehujanan, penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari-lari
mengejar kendaraan umum atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga,
lakukan latihan pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah
serangan penyakit asma. Zat-zat yang merangsang saluran napas seperi asap
rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat-zat kimia dan udara kotor
lainnya harus dihindari.Perhatikan obat-obatan yang diminum, khususnya
obat-obat untuk pengobatan darah tinggi dan jantung (beta-bloker), obat-obat antirematik
(aspirin, dan sejenisnya). Zat pewarna (tartrazine) dan zat pengawet makanan
(benzoat) juga dapat menimbulkan penyakit asma.
4. Menggunakan
obat-obat antipenyakit asma
Pada serangan penyakit
asma yang ringan apalagi frekuensinya jarang, penderita boleh memakai obat
bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin agar
gejala penyakit asmanya cepat hilang, jelas aerosol lebih baik. Pada serangan
yang lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih
baik mengkombinasikan dua atau tiga macam obat. Misalnya mula-mula dengan
aerosol atau tablet/sirup simpatomimetik (menghilangkan gejala) kemudian
dikombinasi dengan teofilin dan kalau tidak juga menghilang baru ditambahkan
kortikosteroid. Pada penyakit asma kronis bila keadaannya sudah terkendali
dapat dicoba obat-obat pencegah penyakit asma. Tujuan obat-obat pencegah
serangan penyakit asma ialah selain untuk mencegah terjadinya serangan penyakit
asma juga diharapkan agar penggunaan obat-obat bronkodilator dan steroid
sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan.
·
Pengobatan Medis Jangka Panjang
Pengobatan jangka panjang
terhadap penderita asma, dilakukan berdasarkan tingkat keparahan terhadap
gejala asma tersebut. Pada penderita asma intermitten, tidak ada
pengobatan jangka panjang. Pada penderita asma mild intermitten,
menggunakan pilihan obat glukokortikosteroid inhalasi dan didukung oleh
Teofilin, kromones, atau leukotrien. Dan untuk asma moderate persisten,
menggunakan pilihan obat β.
·
Diagnosa Asma
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan
spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya
penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan. Menentukan faktor
pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan
alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan
atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma,
maka bisa dilakukan bronchial challenge test.
·
Pengobatan Asma (Untuk Pengetahuan Saja/Tidak ada jaminan)
Obat-obatan bisa membuat penderita
asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan
asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kesimpulan
yang didapat dari penulisan makalah ini adalah:
a.
Asma merupakan penyakit
inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh reaksi hiperresponsif sel
imun tubuh seperti mast sel, eosinophils, dan T-lymphocytes terhadap stimuli
tertentu dan menimbulkan gejala dyspnea, whizzing, dan batuk akibat
obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel dan terjadi secara episodik
berulang.
b.
Beberapa ahli membagi
asma dalam 2 golongan besar, seperti yang dianut banyak dokter ahli pulmonologi
(penyakit paru-paru) dari Inggris, yakni: asma ekstrinsik, asma intrinsik.
c.
Menurut The Lung
Association of Canada, ada dua faktor yang menjadi pencetus asma, yaitu: pemicu (trigger) dan penyebab (inducer).
d.
Klasifikasi asma
berdasarkan tingkat keparahan penyakit (derajat asma) yaitu: intermiten, persisten ringan, persisten sedang, dan persisten
berat.
e.
Manajemen pengendalian
asma terdiri dari 6 (enam) tahapan yaitu sebagai berikut: pengetahuan, monitor, menghindari faktor resiko,
pengobatan medis jangka panjang, metode pengobatan alternative,
terapi penanganan terhadap gejala dan pemeriksaan teratur.
3.2 Saran
Dengan mengetahui apa
dan bagaimana penyakit asma, maka beberapa
saran
penulis sebagai berikut:
1)
Untuk para penderita.
Jangan
menganggap remeh penyakit yang Anda derita. Namun, seringlah berkonsul dengan
dokter yang menangani Anda. Akan tetapi, jangan pula Anda terlalu memikirkan
tentang penyakit anda, karena itu akan bisa memicu asma Anda kambuh.
2)
Untuk para keluarga
penderita.
Perhatikanlah
keluarga Anda yang menderita penyakt asma. Karena asma adalah penykit yang
serius. Namun, perhatian dan pengamanan Anda jangan terlalu berlebihan karena
bisa saja si penderita merasa tertekan dan stres yang bisa mengakibatkan
asmanya kambuh.
3)
Untuk para dokter atau
ahli medis.
Rawatlah
pasien anda dengan baik. Jangan pernah meremehkan tingkat keparahan penyakit
asma yang diderita oleh pasien Anda.
DAFTAR PUSTAKA